Gunung Batu Jadi Indikator Aktivitas Sesar Lembang, Ahli Ingatkan Potensi Gempa Besar di Bandung

“Dari temuan di kilometer 11,5, teridentifikasi pergeseran setinggi 40 sentimeter yang menunjukkan gempa purba berkekuatan sekitar M6,5–7,” tambah Mudrik.
Jejak gempa besar terakhir diperkirakan terjadi pada abad ke-15, sementara sebelumnya terdapat aktivitas serupa sekitar 60 tahun sebelum Masehi dan bahkan 19 ribu tahun lalu. Berdasarkan pola siklusnya, gempa besar di Sesar Lembang diperkirakan berulang setiap 170–670 tahun.
“Kalau melihat siklus tersebut, waktunya memang sudah relatif dekat dengan masa kini,” ujarnya.
Salah satu titik yang menunjukkan gejala morfologi aktif sesar ini adalah Gunung Batu di Lembang. Gunung ini berada di kilometer 17 jalur Sesar Lembang dan menjadi lokasi yang sering menunjukkan perubahan bentuk.
“Setiap kali terjadi gempa di jalur sesar, Gunung Batu bisa naik hingga 40 sentimeter. Pergeseran seperti ini menjadi bukti pergerakan aktif yang bisa memicu gempa,” tutur Mudrik.
Beberapa gempa kecil yang belakangan terjadi di kawasan Cimeta dan Kertasari, menurutnya, adalah bagian dari dinamika sesar aktif. Fenomena ini bisa berarti dua hal: pelepasan energi dalam skala kecil, atau tanda awal menjelang gempa yang lebih besar.







