“Nah, ini sepertinya terjadi shifting dari usia, dari keparahan penyakit, dan juga mungkin karena varian baru,” imbuhnya, seperti dikutip CNNIndonesia.com.
Masih di acara yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Isman Firdaus juga menilai kasus Covid-19 tahun ini berpotensi melonjak dalam jumlah besar karena dampak dari menyebarnya varian corona di berbagai daerah Indonesia.
Ia lantas membandingkan, pada kenaikan Covid-19 tahun lalu terjadi secara bertahap. Sementara pada tahun ini kenaikan kasus dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) mengalami kenaikan drastis dalam waktu yang relatif singkat.
“Sekarang dalam 2-3 hari luar biasa peningkatannya, dan kalau di penyakit sangat akut, ya. Kemarin sekitar empat hari lalu bed kita masih 10-15 persen, sekarang hampir 40 lebih pasien-pasien yang menempati ruang-ruang isolasi,” kata Isman.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan pun menilai saat ini banyak tenaga kesehatan yang masih belum bisa memastikan gejala klinis antara pasien Covid-19 biasa dengan yang terinfeksi beserta varian baru.