Iis menyebutkan, tatkala Program Citarum Harum dimulai, seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018, IKA Sungai Citarum hanya 33,43 poin. Kalakian, Citarum berstatus cemar berat, bahkan sempat menyandang predikat sebagai salah satu sungai paling kotor di serata dunia.
IKA Sungai Citarum tahun 2022 belum dirilis. Meskipun demikian, berdasarkan perkiraan, IKA di atas 50 poin tetap dapat dipertahankan. Itu berarti, Citarum tetap berstatus cemar ringan. Tak heran jika kemudian muncul perasaan optimistis, program pemulihan Citarum dapat mencapai ultimate goal, yakni IKA 60 poin, pada tahun 2025 mendatang.
“Capaian saat ini Citarum tetap berstatus cemar ringan. Hal ini sangat signifikan dan harus tetap optimis akan terus meningkat hingga 2025 mendatang. Kini tantangan ada di depan mata, pemerintah dan masyarakat harus benar-benar siap melanjutkan tongkat estafet penanganan pengelolaan sungai Citarum ini,” kata Iis Turniasih.**