Dari kejadian hijrah tersebut Ineu mengajak umat Islam mengambil makna dan pesan yang terkandung, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Hijrah yang dilaksanakan Rasulullah mengandung makna hendaknya umat Islam berhijrah dari masa kebodohan kepada masa kecerdasan, pandai, dan terampil. Kita sebagai kaum muslim hendaknya berhijrah dari keburukan ke kebaikan, dengan meninggalkan segala perilaku tercela dan menjadi pribadi yang terhias sifat terpuji. Kemudian kita umat Islam berhijrah dari konflik masalah ke perdamaian, kerukunan, dan toleransi, umat Islam hendaknya berhijrah dari ketidakpedulian kepada kepedulian dengan memperhatikan kondisi sesama saudara se-umatnya,” kata Ineu.
Disinggung menjelang pesta demokrasi tahun 2024 Ineu menyampaikan jika saat ini kebutuhan akan wawasan yang rasional terhadap upaya memperjuangkan kemanusiaan secara keseluruhan sudah semakin mendesak untuk terus dikembangkan.
“Menjelang pesta demokrasi, tentu kami meminta kepada semua pihak untuk mampu mengelola perbedaan-perbedaan yang ada di antara sesama anak bangsa, apa pun perbedaannya sehingga tetap dalam kerangka kesadaran persaudaraan,” tukasnya.***