“Tentunya kami harus terlibat dalam setiap kebijakan untuk mendorong menyelesaikan persoalan perempuan di Jawa Barat. Harapannya setidaknya ada perbaikan bagi kaum perempuan baik dari sisi regulasi, kebijakan anggaran yang responsif gender serta pengawasan yang baik, harapannya citra parlemen perempuan ini akan menjadi lebih baik lagi di masyarakat, sehingga partai politik tidak akan ragu memasangkan kader perempuannya di tepat strategis, baik di parlemen maupun di eksekutif,” katanya.
Ineu menuturkan, masih banyak persoalan atau tantangan bagi kaum perempuan untuk bisa berpartisipasi lebih dan berjuang menuju proses kesetaraan gender.
“Tantangan atau kendala yang dihadapi saat ini, seperti di internal partai politik saja, untuk menjadikan kader partai politik dari kaum perempuan ternyata susah-susah gampang, kendalanya pertama kader politik perempuan banyak tetapi tidak bersedia dicalonkan, kedua hanya sebatas melengkapi target pemenuhan saja, tidak serius untuk jenjang berikutnya, kemudian yang ketiga adalah ketidak percayaan diri serta rendahnya kesadaran dari kaum perempuan untuk bisa berjuang lebih untuk kepentingan kaum perempuan,” tutur legislator PDI Perjuangan asal Dapil XI Jabar, Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Subang ini.