Iuran BPJS Kesehatan Kembali Naik, Pengamat: Masyarakat Miskin Lama dan Baru Kena Imbas

Dosen Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Pasundan, Firman Turmantara Endipradja menilai, kenaikan iuran BPJS Kesehatan dapat menimbulkan puncak kegaduhan nasional. Level masyarakat yang paling menderita dengan adanya kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo adalah masyarakat miskin.
Menurut Firman, kondisi itu sudah terlihat dari pecahnya suara antara para elite politik nasional, partai pengusung, legislatif dengan presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Yang pertama di tingkat elite politik ini sudah kelihatan. Yang menentukan keberlangsungan negara ini kan tingkat elite politik. Tingkat ini saja sudah pecah, antara DPR atau partai-partai dengan presiden. Ini justru yang menjadi objeknya presiden. Ini presiden lawan elite politik termasuk lawan partai pendukungnya. Ini jadi gimana?” kata Firman kepada Ayobandung.com, Rabu (13/5/2020).
Di satu sisi, Firman melihat sinyal positif dengan adanya upaya objektif yang dilakukan para elite politik dan tokoh-tokoh nasional dengan melihat kondisi riil di masyarakat. Menurut Firman hal ini bagus untuk rasa keadilan, lantaran para pemangku kebijakan itu telah melihat langkah presiden sudah tidak sesuai dengan jalur.







