Hari pencoblosan dalam Pemilihan Gubernur 2018 yang hampir tinggal sepekan lagi, masyarakat memang harus sudah siap secara lahir dan batin, dan juga harus saling mengingatkan untuk menjaga keamanan agar Pilgub sekarang ini terselenggara dengan baik dan aman.
Salah satu untuk mewujudkan keamanan dan kedamaian menjelang Hari pencoblosan itu, masyarakat harus bisa mengantisifasi adanya sebaran berita-berita bohong atau isu-isu yang kemungkinan akan banyak disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk membuat chaos suasana serta ingin menurunkan elektbilitas salah satu pasangan calon.
Oleh karena itu, untuk mencegah adanya perkembangan isu-isu hoax, menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018-2023 ini, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor urut 2, Anton Charliyan mengajak sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Cianjur untuk memerangi berita hoax. Karena bahaya hoax dan sara ini bisa memecah kerukunan umat beragama.
Hal itu disampaikan oleh Pria yang akrab disapa Kang Anton, saat berdialog dengan masyarakat, di Kecamatan Ciranjang, Desa Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jum’at sore (8/6).
Kang Anton menyampaikan, untuk memerangi berita hoax, seluruh unsur elemen masyarakat harus bekerjasama. Terlebih Pilgub Jawa Barat 2018-2023 tinggal 19 hari lagi.
“Kondusifitas harus tetap terjaga, dan tidak mudah terpengaruh oleh berita hoax,” tuturnya.
Menurutnya, sebagian besar wilayah Jawa Barat sedang merayakan pesta politik. Kegiatan kampanye pun sudah dilaksanakan, sehingga tidak menutup kemungkinan isu-isu bohong beredar.
Salah satunya, kata Purnawirawan Jendral Polisi Bintang Dua itu, isu terkait kriminalisasi ulama, SARA, yang bakal terdengar pada saat menjelang 3 hari pesta demokrasi berlangsung.
“Saya kira, masyarakat Jawa Barat maupun Cianjur sudah pintar dan tidak bakal terpengaruh oleh berita hoax,” teranganya.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu menghimbau, kepada seluruh masyarakat di Jawa Barat maupun Kabupaten Cianjur untuk tidak merasa resah dan termakan isu yang saat ini marak berkembang. Pasalnya, kebenarannya belum terjamin dan seringkali menjadi pemantik konflik.
“Maka itu, saya minta untuk tetap tenang dan tidak membuat kerusuhan. Mari kita ciptakan Pilkada yang damai, aman dan tentram,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Nursa’adah, Kiyai Dodo Dahlan mengaku, siap untuk memerangi berita Hoax bersama Kang Anton dalam Pilgub Jawa Barat 2018-2023. Karena, kata Kiyai Dodo, berita hoax sangatlah berbahaya, dan bisa memecah belah kerukunan umat bergama.
“Betul seperti yang dibilang Kang Anton, dan saya siap untuk memerangi berita Hoax di Jawa Barat,” pungkasnya.
Pertemuan dihadiri oleh seluruh unsur elemen masyarakat, mulai dari Ormas, ulama, tokoh masyarakat dan Ketua Karang Taruna di Kabupaten Cianjur.
Dan meilhat sosok Anton Charliyan yang peduli untuk menjaga kondusifitas Pilgub ini, dirinya benar-benar sudah memberikan semangat bagi proses demokrasi yang lebih baik dan lebih dewasa, juga ajakan kepada masyarakat untuk memerangi berita hoax ini akan memberikan kesan positif juga memberikan edukasi bahwa masyarakat tidak boleh menelan mentah-mentah terhadap berita berita yang belum terjamin kebenarannya, salah satunya Isu hoax SARA. kumparan.com