Sejak Juni-19 Desember 2019, Rinjani dikunjungi 15.662 pendaki, sebanyak 12.250 orang dari mancanegara. Sekitar 3.412 orang dari dalam negeri. Jumlah ini bisa lebih dari itu, karena sejak gempa Lombok 2018, Rinjani dinyatakan ditutup hingga Juni. Pada Oktober tutup kembali beberapa pekan karena kebakaran.
Bagi Dedy, Rinjani adalah kekayaan alam, baik dari flora fauna, hingga geologi. Untuk itu, pada 2020, eRinjani, aplikasi registrasi online akan terintegrasi dengan asuransi dan penanganan sampah.
“Jadi akan pencatatan barang bawaan, naik dan turun. Bagi pelanggar, tentu saja akan mendapatkan sanksi.”