“Orang kira karena keluarga saya, saya dapat kemudahan untuk balapan,” katanya sambil tertawa. Padahal, Takuma mengawali mimpinya lewat simulator balapan. Di sinilah ia belajar teknik dasar mengemudi dan strategi balap. Namun, tentunya menggunakan program simulator ini tidaklah gratis karena dia butuh biaya yang cukup signifikan.
Untuk latihan lebih lanjut, Takuma bahkan harus bekerja paruh waktu sebagai event organizer. Ia rela mengatur berbagai acara demi mengumpulkan dana agar bisa menyewa lintasan dan mobil balap sungguhan. Bahkan, ia juga harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah, pekerjaan paruh waktunya, dan tentunya latihan untuk mengasah kemampuan balapannya.
Peran Pendidikan dalam Perjalanan Karier
Takuma merasa bersyukur menjadi bagian dari BINUS ASO School of Engineering. Di jurusan Automotive Robotic Engineering, ia mendapatkan pengetahuan mendalam soal mesin dan teknologi otomotif. Hal ini memberikan keunggulan tersendiri saat ia terjun ke dunia balap.