Maka, perlunya untuk menguatkan keterlibatan masyarakat dengan menerapkan kearifan dan pengetahuan lokal yang relevan untuk mendukung ketangguhan mereka di kawasan pantai yang rawan bencana.
“BMKG atas nama Indonesia pun telah menerima Certificate of Appreciation yang ditandatangani Presiden WMO, David Grimes karena keberhasilan dan perannya dalam merealisasikan pilot project pembangunan sistem peringatan dini banjir rob di Indonesia pada Indonesia Coastal Inundation Forecasting System (Ina-CIFS) yang baru saja diluncurkan pada Bulan April tahun 2019 ini,” tuturnya.
Produk domestik Indonesia yang lain juga telah menjadi bahan percontohan, disebut Dwikorita seperti sistem Cataloguing Extreme Events dan perangkat lunak otomatisasi digitasi pias.
Menurut dia, dua produk terakhir hasil dari pusat penelitian dan pengembangan ini juga membuka peluang kerja sama bilateral dengan beberapa negara di Afrika dan Amerika Selatan.
“Melalui produk tersebut, BMKG telah diminta untuk memberikan pelatihan atas nama WMO di regional association lainnya khususnya di negara-negara Chile, Afrika Selatan dan Mozambique” lanjut Dwikorita.