Menurut Khofifah, Jawa Timur sebenarnya telah memiliki alokasi anggaran khusus untuk program pangan. Namun, pemanfaatannya masih terbatas jika tidak ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia juga mengimbau kabupaten/kota di Jawa Timur untuk ikut menyisihkan APBD demi memperluas cakupan program.
“Kalau ada sinergi APBD, cakupan bisa diperluas, dan menu bisa lebih berkualitas. Tapi, tentu harus melibatkan konsultan gizi agar sesuai kebutuhan,” katanya.
Khofifah menuturkan, mayoritas kepala daerah di Jawa Timur menyambut baik usulan ini. Ia pun memahami bahwa kemampuan fiskal tiap daerah berbeda-beda.
“Yang fiskalnya terbatas, misalnya, bisa mendapat suplai dari provinsi. Intinya, ini soal gotong-royong membangun generasi sehat,” tutup Khofifah.