
“Artinya, pendidikan sejatinya menguatkan kebudayaan dan nilai-nilai liuhur bangsa kepada generasi muda atau peserta didik,” kata Retno.
Karenanya kata Retno Ki Hadjar Dewantara membedakan antara sistem ‘Pengajaran’ dan ‘Pendidikan’.
“Pendidikan dan pengajaran idealnya memerdekakan manusia secara lahiriah dan batiniah selalu relevan untuk segala jaman. Menurutnya pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah yakni kemiskinan dan kebodohan. Sedangkan pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin yaitu otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat dan mentalitas demokratik,” kata Retno.
Karenanya kata dia manusia merdeka itu adalah manusia yang hidupnya secara lahir dan batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi ia mampu bersandar dan berdiri di atas kakinya sendiri.
“Artinya sistem pendidikan itu mampu menjadikan setiap individu hidup mandiri dan berani berpikir sendiri,” katanya.
Menurut Ki Hajar Dewantara, tambah Retno tujuan dari pendidikan adalah penguasaan diri. “Swbab disinilah pendidikan memanusiakan manusia atau humanisasi terjadi. Penguasaan diri merupakan langkah yang dituju untuk tercapainya pendidikan yang memanusiawikan manusia, termasuk peduli pada sesama yang diperlakukan tidak adil,” paparnya.







