Hasyim menjelaskan bahwa ketidaksesuaian antara hasil penghitungan suara di formulir C-Hasil dengan Sirekap terjadi bukan hanya pada penghitungan pilpres tetapi juga pileg.
“Bahwa terdapat kesalahan atau ketidaktepatan konversi dari pembacaan formulir yang diunggah, itu sifatnya random, tidak hanya pilpres tapi juga ada pilegnya,” tegasnya.
Hasyim menegaskan bahwa tidak ada niatan dari pihak KPU untuk memanipulasi suara atau mengubah hasil perolehan suara, karena proses tersebut dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat.
“Karena pada dasarnya form C hasil plano diunggah apa adanya seperti yang diunggah teman-teman KPPS,” katanya.
Sementara itu, hasil sementara rekapitulasi suara (real count) Pilpres 2024 yang dilakukan KPU hingga pukul 11.00 WIB, Jumat (16/2), menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul.
Perolehan suara sementara Prabowo-Gibran sebesar 31.638.187 atau 56,85 persen. Sedangkan perolehan suara Anies-Muhaimin 13.994.245 atau 25,15 persen, dan perolehan suara Ganjar-Mahfud 10.014.895 atau 18,00 persen.(Gilang)***