“Secara keseluruhan, Kementerian PUPR sejak tahun 2015-2018 telah mengganggarkan Rp787,8 miliar untuk mendukung peningkatan konektivitas KSPN Pulau Morotai,” ujar Basuki.
Ketersediaan infrastruktur jalan dalam kondisi mantap diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas guna mempercepat waktu tempuh dan mengurangi biaya transportasi yang berpengaruh terhadap biaya logistik.
Selain KSPN, tegas Basuki, Pulau Morotai dikenal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terhubung dengan Bandara Pitu, Pelabuhan Daruba, dan Pelabuhan Wayabula. Peningkatan kualitas konektivitas diharapkan mendukung pengembangan ekonomi daerah, diantaranya sektor pariwisata di Maluku Utara.
Tersambungnya jalan dari wilayah Wayabula-Sofi akan mendukung terwujudnya Pulau Morotai sebagai pintu gerbang perdagangan di Indonesia atau pusat logistik di wilayah perbatasan. Hal ini akan memberikan peluang besar Pulau Morotai sebagai sentra kegiatan perdagangan kawasan pasifik dan pusat ekonomi di Indonesia bagian Timur di masa depan, jelas Basuki.