lifestyle

Membedah Vasektomi: Prosedur Kontrasepsi Permanen untuk Pria

Hasanah.id – Vasektomi, atau yang juga disebut sebagai Metode Operasi Pria (MOP), merupakan metode kontrasepsi permanen bagi pria dengan cara memutus saluran sperma (vas deferens). Prosedur ini bertujuan untuk mencegah sperma keluar bersama air mani saat ejakulasi, tanpa memengaruhi fungsi seksual, produksi hormon testosteron, maupun kemampuan ereksi.

Terdapat dua jenis vasektomi yang umum diterapkan, yakni metode konvensional dan metode tanpa pisau bedah. Pada vasektomi konvensional, dokter membuat sayatan kecil di skrotum untuk menjangkau dan memotong vas deferens.

Sementara itu, metode tanpa pisau bedah dilakukan dengan menjepit saluran sperma, lalu membuat lubang kecil untuk memotong dan mengikat saluran tersebut. Teknik ini tidak memerlukan jahitan dan dikenal dengan tingkat komplikasi yang lebih rendah.

Sebelum tindakan dilakukan, dokter akan memastikan bahwa pasien memahami karakter permanen dari prosedur ini. Diskusi antara tenaga medis dan pasien menjadi tahap penting guna menghindari keputusan yang terburu-buru.

Proses vasektomi berlangsung singkat, berkisar antara 10 hingga 30 menit, dan menggunakan anestesi lokal. Pasien dapat langsung pulang setelah prosedur selesai tanpa perlu menjalani rawat inap.

Efek samping yang dilaporkan bersifat ringan, seperti nyeri atau pembengkakan ringan pada area operasi. Persentase komplikasi medis diperkirakan hanya 1–2 persen. Meski tergolong kecil, pasien tetap diminta memantau kemungkinan infeksi atau reaksi pascaoperasi.

Efektivitas vasektomi dalam mencegah kehamilan tercatat mencapai 99 persen. Namun, untuk memastikan tidak ada sisa sperma dalam saluran ejakulasi, tes lanjutan disarankan dilakukan 8 hingga 16 minggu setelah prosedur.

Meski sangat jarang, terdapat kemungkinan vas deferens dapat tersambung kembali secara spontan. Oleh karena itu, evaluasi pascaoperasi menjadi bagian penting dalam prosedur ini.

Berbeda dengan kebiri, vasektomi tidak memengaruhi testis atau kadar hormon. Air mani tetap diproduksi dan dikeluarkan saat ejakulasi, namun tidak mengandung sperma.

Metode ini juga tidak berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung atau kanker.

Vasektomi menjadi salah satu pilihan kontrasepsi jangka panjang bagi pria yang tidak berencana memiliki anak di masa depan, dengan risiko medis yang tergolong rendah.