
Selain itu, jembatan atau skybridge yang menghubungkan Stasiun Velodrome dengan Halte Transjakarta Pemuda juga tengah dibangun.
Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono menyatakan, pengguna LRT nantinya tidak perlu keluar stasiun untuk melanjutkan perjalanan dengan bus transjakarta, begitu pula sebaliknya.
“Desain kita sinkronkan dengan desain stasiun LRT dan tidak terlalu jauh dengan halte busway karena Pak Gub (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) sangat detail, sangat serius dengan estetika, jadi kita pastikan desain bagus,” kata Allan.
Selain pembangunan skybridge, Halte Bus Transjakarta akan diperpanjang supaya bisa menampung penumpang dari LRT Jakarta. Integrasi antara LRT dan bus transjakarta ditargetkan dapat menghubungkan kawasan Kelapa Gading dan Sudirman dalam waktu tempuh di bawah satu jam.
Tarif belum final Kendati demikian, besaran tarif LRT Jakarta masih belum diputuskan. Allan menyebut, tarif LRT akan diumumkan dalam waktu dekat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Soal apakah mulai bayar, tarifnya berapa, kami masih menunggu Pemprov DKI. Infonya akan segera diumumkan ya, berbarengan dengan MRT, ya kita tunggu,” kata Allan. Di samping itu, bentuk integrasi tiket antara LRT Jakarta dengan moda transportasi lainnya yaitu bus transjakarta dan Moda Raya Terpadu (MRT) juga belum ditentukan. Sementara itu, Allan membeberkan sumber daya manusia PT LRT Jakarta sudah siap melayani para penumpang nantinya. Sekira 20 pegawai di bidang pelayanan konsumen, kata Allan, dimagangkan ke PT Transjakarta untuk mempelajari perilaku para penumpang.