
“Sehingga memang dalam perjalanannya ini udah kadung, kita ada yang bayar lebih tinggi, mintanya kelas lebih tinggi. Itu sebabnya kita secara bertahap meluncurkan KRIS,” ujar Budi.
Ia juga mengungkapkan bahwa dengan KRIS, fasilitas BPJS Kesehatan akan sama dan bukan hanya soal jumlah tempat tidur dalam satu kamar tetapi tentang fasilitas lain seperti kamar mandi. Budi juga menjelaskan lebih lanjut dengan KRIS nanti kamar mandi akan berada di dalam kamar tidur setiap pasien dan tidak melihat iuran yang mereka bayar.
“Kita inginnya semua orang berhak dong kamar mandinya di dalam (kamar). Jangan hanya orang-orang tertentu saja yang berhak kamar mandinya di dalam, yang miskin di luar. Menurut saya itu enggak adil,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa pelayanan yang merata memang masih menjadi perdebatan terutama bagi peserta yang kelasnya lebih tinggi seperti pekerja formal dan perlu turun dengan berlakunya KRIS. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya untuk menyiapkan solusi agar mereka mendapatkan pelayanan yang diberikan tidak berkurang.