“Sebelum hujan turun (terjadinya bencana.red) kami dengan BPDASHL sudah turun ke warga sekitar hulu Sungai Citarum dengan mengajak, membagikan pohon dan mengimbau untuk ditanami paling tidak di halaman rumah para warga”. Imbuhnya.
Harjoko menambahkan, saat ini strategi dan program yang harus segera dilakukan adalah melaksanakan program yang bersifat sustainable development.
“Sustainable development merupakan pembangunan berkelanjutan didalamnya adalah strategi global, dimana harus diturunkan ke tingkat lokal atau daerah dengan pendekatan cultural, faktanya yaitu bagaimana mengajak kelompok-kelompok adat sehingga penghijauan dapat efektif menyentuh langsung pada masyarakat”. Jelas Harjoko.
Dia berharap agar penggarap lahan di bagian atas Kertasari bisa memahami masalah lingkungan.
“Masyarakat perlahan sudah menyambut dan ingin turut dilibatkan dalam setiap program kerja para stakeholder“. pungkasnya. (Uwo)