Menurut Nia, sejak terjadinya longsor di kawasan tersebut kerap terjadi kemacetan lantaran jalan yang dapat digunakan hanya satu jalur sehingga harus dibuka tutup.
Hal ini kata Nia, harus menjadi solusi bersama. Karena selain menjadi jalur alternatif, jalan yang terkena longsor merupakan akses ke lokasi wisata.
“Apalagi sekarang, menjelang Hari Raya Idul Fitri tentunya banyak wisatawan yang datang sehingga ini harus menjadi perhatian bersama agar ada perbaikan di jalur tersebut baik jangka pendek atau jangka panjang,” tukasnya.
Nia berharap agar relokasi jalan ini bisa dianggarkan pada perubahan 2021 sehingga dapat terlaksana di tahun 2022 mendatang.
“Kami mendorong Pemprov Jabar agar bisa menganggarkan alokasi anggaran untuk relokasi jalan baik pembebasan lahan atau pembangunan jalannya,” ujarnya.
Perhatian serius harus diberikan oleh Pemerintah terkait penanganan longsor yang menyebabkan terhambatnya jalur transportasi, karena jalur ini merupakan akses penting bagi masyarakat.