“Advokasi membela anggota dalam posisi saya sebagai buruh perempuan itu tidak mudah. Tidak mudahnya itu karena kita dianggap tidak mampu, atau dianggap tidak elok perempuan punya kapasitas untuk melakukan kerja-kerja advokasi,” ungkapnya Minggu, 22 Desember 2024.
Sementara itu, pada tahun 2013, Mbak Jum membawa isu pelecehan seksual ke dalam aliansi serikat buruh, namun mendapat penolakan karena dianggap lebih cocok ditangani oleh LSM. Meski demikian, ia tidak menyerah. Mbak Jum terus memperjuangkan bahwa isu perempuan termasuk kesehatan reproduksi dan kekerasan seksual adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan buruh secara keseluruhan. Akhirnya, serikat buruh mulai membuka ruang khusus untuk isu perempuan, meskipun sebelumnya fokus mereka lebih banyak terarah pada masalah pemutusan hubungan kerja (PHK), upah, dan kontrak kerja.
“Perjuangan ini tidak sia-sia. Kini, banyak serikat buruh yang sudah memiliki divisi khusus untuk perempuan. Kampanye untuk meratifikasi Konvensi ILO 190 yang mulai bergulir pada 2017, telah mendapatkan momentum. Kampanye ini bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman dengan perlindungan tidak hanya bagi buruh pabrik tetapi juga pekerja di berbagai sektor lainnya,” lanjutnya.