“Saya mendapat arahan dari DPP, jangan main hakim sendiri. Kalau mendapat informasi hal-hal yang mencurigakan koordinasi dengan aparat kepolisian, aparat penegak hukum untuk kemudian aparat penegak hukum mengembangkannya,” tuturnya.
Disinggung adanya 2 pelaku yang merupakan anggota FPI, TB mengatakan PDIP tak menaruh dendam. Ia hanya meminta agar proses hukum berjalan sesuai sebagaimana mestinya.
TB juga mengajak seluruh masyarakat hidup berdampingan dengan mengedepankan toleransi. “Mari kita hidup saling bergandengan, saling menghormati satu sama lain dari manapun. Kami sangat toleran terhadap siapapun,”ujar TB.
Sementara dilain pihak Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono mengucapkan terima kasih dan mengapresia kepada pihak kepolisian yang telah menangkap pelaku pelemparan bom molotov di markas PDI Perjuangan PAC Bogor beberapa minggu lalu.
![](https://hasanah.id/wp-content/uploads/2020/08/IMG_20200825_091550.jpg)
Seperti diketahui, teror bom molotov terjadi di dua markas PDIP PAC Bogor. Insiden pertama menimpa kediaman pengurus PDIP PAC Megamendung pada Selasa (28/7). Sehari berselang atau pada Rabu (29/7), teror bom molotov kembali terjadi di sekretariat PAC PDIP Cileungsi Bogor.