“Bagaimana merancang satu desa sebagai destinasi wanita edukasi gastronomi program kemudian memancing untuk bikin program,” jelasnya.
Ia mencontohkan bagaimana singkong yang dikeringkan menjadi nasi seperti di Cirendeu, sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan bahan baku lokal dan menjaga ketahanan pangan. Dewi juga menekankan pentingnya rekonstruksi dan dokumentasi digital untuk melestarikan jejak gastronomi Indonesia.
Dewi menyoroti peran pemandu wisata dalam mempromosikan gastronomi lokal.
“Harus pemandu wisata paket-paket menjual gastronomi di kota Bandung. Berusaha destinasi Bandung dan Kabupaten Bandung sesuai dengan bahan baku sekitar,” ujarnya.
Menurut Dewi, pelestarian kuliner Sunda harus diaktifkan di seluruh Indonesia. Ia juga mencatat bahwa kuliner Sunda memiliki sejarah panjang dan kaya, dengan data sekitar 600 jenis makanan yang telah terdokumentasi.
“Makanan Sunda itu klasik hingga multi kultur kita diserang oleh negara lain. Jadi kalau makanan Sunda 600 sudah ada datanya, dari naskah-naskah sumber-sumbernya ada penelitian dan makanannya sudah ada,” jelasnya.