Pemilu Presiden Korea Selatan Resmi Dijadwalkan 3 Juni Usai Yoon Suk Yeol Dimakzulkan

HASANAH.ID – Pemerintah Korea Selatan menetapkan tanggal 3 Juni 2025 sebagai hari pemungutan suara untuk pemilihan presiden ke-21. Keputusan ini diambil menyusul pemberhentian Presiden Yoon Suk Yeol oleh Mahkamah Konstitusi.
“Pemerintah akan menetapkan 3 Juni sebagai tanggal pemilihan presiden ke-21 Korea Selatan,” kata Han, Selasa (8/4/2025).
Penetapan jadwal pemilu diumumkan oleh Perdana Menteri Han Duck-soo yang saat ini bertugas sebagai penjabat presiden. Ia menegaskan bahwa 3 Juni juga akan diberlakukan sebagai hari libur nasional sementara, guna memastikan partisipasi maksimal masyarakat dalam pemilu mendatang.
Pemakzulan Presiden Yoon terjadi setelah ia mengeluarkan dekrit darurat militer pada 3 Desember 2024 dan memerintahkan pengerahan militer untuk menghentikan proses legislatif di parlemen. Langkah kontroversial tersebut dianggap melanggar tanggung jawab konstitusional seorang presiden, memicu keputusan hukum yang berujung pada pemberhentiannya.
Sesuai undang-undang yang berlaku, Korea Selatan diwajibkan menyelenggarakan pemilu dalam waktu 60 hari setelah posisi presiden dinyatakan kosong. Kontestasi kali ini diperkirakan akan mempertemukan sejumlah tokoh penting dari spektrum politik yang beragam.
Lee Jae-myung dari Partai Demokrat, yang sebelumnya nyaris mengalahkan Yoon dalam pemilu 2022, muncul sebagai kandidat unggulan. Meski demikian, popularitas Lee terganggu oleh sejumlah kasus hukum yang sedang menjeratnya, seperti dugaan pelanggaran pemilu dan suap.
Sementara itu, Partai People Power belum memiliki satu figur dominan. Menteri Ketenagakerjaan Kim Moon-soo telah menyatakan pencalonannya dan saat ini menjadi kandidat terkuat dari kubu konservatif. Nama-nama lain seperti Han Dong-hoon, Hong Joon-pyo, dan Wali Kota Seoul Oh Se-hoon juga masuk dalam bursa pencalonan.
Berdasarkan hasil survei Gallup Korea per 4 April, Lee Jae-myung memimpin dengan dukungan publik sebesar 34 persen. Sementara itu, Kim Moon-soo meraih 9 persen, Han Dong-hoon 5 persen, Hong Joon-pyo 4 persen, dan Oh Se-hoon 2 persen. Hasil ini menunjukkan persaingan yang masih terbuka menuju pemungutan suara Juni mendatang.