HASANAH.ID – CIMAHI. Tensi politik jelang Pilkada Kota Cimahi makin memanas saat masyarakat Kota Cimahi sedang merayakan Hari Jadinya yang Ke-23.
Pasalnya, ramai menjadi perdebatan sejumlah tokoh terkait aksi demo Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Cimahi yang mendesak KPK untuk segera menuntaskan penanganan kasus korupsi yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi pada Rabu, 19 Juni 2024 lalu.
Sementara itu, salah satu pembina Sekber Cimahi Otonom, Saeful Handi Rusna menganggap aksi Mahasiswa tersebut diduga berbau pesanan politik dari Bakal Calon Walikota Cimahi yang sedang berupaya untuk masuk bursa calon walikota.
Menyikapi hal tersebut, Pengamat Politik Kota Cimahi, Kanda Kurniawan justru menilai bahwa tuduhan dari tokoh Sekber Cimahi Otonom terhadap aksi Mahasiswa yang menyebutkan pesanan politik hanya sebatas analisis subjektivitas.
“Aksi Mahasiswa yang terjadi kemarin (Rabu, 19/06/2024. Red) menurut saya, sebelumnya beredar di media online yang menyebutkan bahwa sejumlah kepala OPD Pemerintahan Kota Cimahi yang terlibat kasus suap eks Walikota Cimahi Ajay Muhammad Priatna terungkap dalam fakta persidangan terbukti mengumpulkan dan memberikan sejumlah uang kepada tersangka, namun hingga saat ini masih bertugas dan aktif di dinasnya masing-masing bahkan ada yang karirnya naik hingga menjadi Kepala Dinas,” jelas Kanda Kurniawan saat diwawancara, Sabtu 22 Juni 2024.