Ia mengaku, produksi sampah dari masyarakat di Kota Cimahi juga terhitung sangat tinggi. Sebab, dalam sehari sampah yang dihasilkan dan diangkut ke TPAS Sarimukti bisa mencapai 270 ton.
“Meski capai ratusan, tapi berdasarkan penelitian sampah residunya hanya 15 persen. Sedangkan sisanya bisa didaur ulang,” ujarnya.
“Hal ini tentu harus digalakkan dan dilaksanakan masyarakat. Sehingga, sampah yang terbuang ke TPAS Sarimukti hanya residunya saja,” sambungnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya saat ini tengah memikirkan cara mengkonversi sampah yang dipilah oleh masyarakat agar memiliki nilai ekonomi.
“Jadi, selain memilah sampah, sirkulasi ekonominya pun harus berjalan. Kita punya bank sampah Samici, tapi belum bisa menampung jumlahnya,” ujarnya.
Meski begitu, sebut dia, program pemilahan sampah tersebut harus digulirkan terlebih dahulu guna membiasakan masyarakat memilah sampah berdasarkan kategorinya.
“Aturannya sudah dibuat dan ditandatangani. Nantinya, pelaksanaannya bakal diawasi para pejabat Pemkot Cimahi,” ujarnya.