Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan bahwa Gibran menolak diperlakukan secara istimewa meskipun diberikan tempat khusus di saf depan.
“Beliau lebih memilih untuk duduk di saf yang sama dengan jemaah lainnya, tidak mau ada perlakuan khusus,” jelasnya.
Ahmad juga menceritakan bahwa meskipun pihak masjid sudah menyiapkan tempat wudu khusus dan sajadah untuk tamu kehormatan, Gibran tetap memilih untuk berwudu bersama jemaah lain.
“Beliau bahkan menyapa jemaah dengan akrab setelah salat dan terus berinteraksi hingga saat ia meninggalkan masjid,” ungkap Ahmad.
Dia menambahkan bahwa Gibran meminta Paspampres untuk bertindak secara humanis dan tidak sampai merusak citra mereka.
“Beliau ingin memastikan bahwa semua dilakukan dengan cara yang manusiawi dan tidak ada yang menodai nama baik mereka,” ujarnya.
Ahmad menyayangkan jika narasi yang beredar di media sosial tidak sesuai dengan kenyataan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan melakukan klarifikasi sebelum mempercayai informasi yang dapat merugikan pihak tertentu.