HASANAH.ID – BANDUNG. Perempuan masih belum mencapai 50% dalam jabatan publik. Hal itu membuat Koalisi Rakyat Demokratik, Ressy mengungkapkan bahwa hal tersebut harus dilaksanakan sebagai cara membuka ruang perempuan di publik dan pemangku kebijakan harus memahami mengenai hal tersebut pada Selasa, (13/2/2024) di Jalan Braga, Kota Bandung.
Ressy menambahkan hak tersebut perlu terus dituntut karena perempuan masih menjadi nomor dua dibandingkan laki-laki.
Hal tersebut guna membuat kebijakan publik yang berpihak pada perempuan.
“Sebenarnya Capres-Cawapres sudah menyebutkan berpihak pada perempuan tetapi kenyataannya menjadi bualan politik,” ujarnya langsung.
Ia menjelaskan bahwa konstruksi masyarakat sudah sangat patriarki karena itu sulit menghilangkannya. Bahkan, terkadang perempuan di alam bawah sadar menomorduakan diri sendiri.
“Hal itu diakibatkan karena adanya bawaan dari kecil dan sulit menghilangkannya,” ujarnya.
Ressy pesimis terhadap perempuan bisa menjadi penting di kebijakan publik. Akan tetapi, masih ada harapannya yaitu melawan dan terus menuntut kebijakan publik yang berpihak pada perempuan.(Syifa)***