Sementara itu, Amas Wijaya, Wakil Divisi Regional Jabar Banten Perum Perhutani berharap dengan hadirnya monument perjuangan menambah kembali daya tarik wisata sejarah khususnya bagi pengunjung di dalam kawasan Wanawisata Ranca Upas, umumnya masyarakat di Kabupaten Bandung.
“kami dari perum perhutani merasa bangga hadirnya monument perjuangan batalyon Siluman Merah di kawasan Ranca Upas disini sekaligus menjadi simbiosis mutualisma bagi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Ranca Upas, mudah-mudahan kedepan akan ditambah atau dilengkapi dengan perpustakaan”, ungkap Amas Wijaya.
Ditemui terpisah, Administratur Perum Perhutani KPH Bandung Selatan Tedy Sumarto mengatakan, lebih mengingat sejarah terutama potensi Ranca Upas sebagai salah satu lokasi saksi sejarah di Kabupaten Bandung.
“Monumen Perjuangan Batalyon Siluman Merah adalah kekayaan sejarah bagi dunia pendidikan yang penting untuk dikembangkan menjadi pengetahuan dan pegangan bagi generasi di masa yang akan dating, khususnya bagi kaum pemuda atau milenia yang datang ke Ranca Upas. Selain di Ranca Upas kami dari perum perhutani pun tengah mengembangkan pelestarian salah satu bangunan bersejarah lainnya seperti keberadaan Radio Malabar yang berada di kawasan Gunung Puntang, Kabupaten Bandung”. Tukasnya. (Uwo)