Meski begitu, kehadiran pejabat publik dan tokoh masyarakat, serta keterlibatan istri Yandri, Ratu Zakiyah, yang maju sebagai calon Bupati Serang dalam Pilkada 2024, menambah lapisan kerumitan dalam polemik ini.
Baca Juga: Peringatan Haul Bung Karno, Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi
Meskipun Yandri mengakui kesalahan dan berjanji untuk lebih berhati-hati di masa depan, kasus ini menyisakan pertanyaan: Apakah ini benar-benar hanya kesalahan administratif? Ataukah ini bentuk ketidakpekaan terhadap batas-batas etika dalam jabatan publik? Publik tentu berharap pejabat negara dapat memisahkan dengan jelas antara kepentingan pribadi dan tugas publik.
Lebih jauh, pernyataan Yandri yang menganggap polemik ini sebagai “kesalahan yang tidak disengaja” justru mengundang kritik lebih lanjut. Ketika jabatan publik dipandang sebagai posisi yang belajar dari kesalahan, dampaknya tidak hanya pada reputasi pribadi, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan.