“Kami diberi voucher oleh panitia untuk pengganti makanan dan dimakan saat berbuka puasa, namun sangat disayangkan ketika hendak disantap, sayur didalamnya terasa basi dan nasinya mengeras (kering) dan ternyata setelah kami menanyakan kepada masyarakat lain yang menerima, ternyata kondisinya sama,” ujar MK (52), salah seorang warga Citeureup yang mengeluhkan ke redaksi Hasanah.id .
Menurutnya, pemerintah harus berhati-hati saat memilih vendor atau penyedia makan dan minum terutama yang menyangkut masyarakat banyak.
“Pemerintah harusnya memilih vendor atau penyedia (catering) yang profesional apalagi yang mengonsumsi adalah masyarakat banyak, bukan catering abal-abal yang justru merugikan nama baik pemerintahan yang baru terpilih,” ujarnya.(Uwo-)***