Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh bahwa Putin sebenarnya ingin menolak gencatan senjata, tetapi enggan mengatakannya secara langsung kepada Trump. Menurutnya, Moskow sengaja mengajukan berbagai syarat agar perjanjian sulit terwujud atau setidaknya tertunda lebih lama. Ukraina sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung gencatan senjata dalam pertemuan di Arab Saudi.
Namun, Rusia tetap menuntut agar Ukraina menyerahkan wilayah yang telah dicaplok, sesuatu yang tegas ditolak oleh Kyiv dan negara-negara Barat. Sejak invasi yang dimulai pada Februari 2022, Rusia telah menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina dan terus memperluas dominasinya sejak pertengahan 2024.
Di medan perang, pasukan Rusia baru-baru ini melancarkan serangan cepat di Kursk, menghadapi pasukan Ukraina yang menyeberangi perbatasan sejak Agustus 2024. Serangan ini diduga bertujuan mengalihkan perhatian Moskow dari konflik di Ukraina timur sekaligus memberikan tekanan dalam negosiasi.