Hasanah.id – FISIP Unika Singaperbangsa menggelar Webinar dalam rangka Goverment Day dalam Kuliah Umum sebagai bagian dari program untuk mendalami kajian kalangan pendidikan dalam menghadapi Pandemi dengan pemateri utama Dr. Abdi Yuhana yang juga Anggota DPRD Provinsi Jabar.
Forum tersebut juga diikuti oleh Giri MQ sebagai delegasi dari Komunitas SAUDARA (Satu Untuk Indonesia Raya). Dalam forum tersebut Giri MQ mencatat dan menyampaikan sejumlah poin dan mengkritisi kebijakan pemerintah.
Giri MQ menguraikan setidaknya ada 3 hal yang disikapi. Pertama, Konsep solving pandemi oleh pemerintah (Kemendikbud) yang diambil, dalam skala tertentu bagi saya selain tidak terjamin equilibrum-nya juga cukup menihilkan kesetaraan hak WNI untuk mendapatkan pendidikan.
Pemerintah lupa bahwa paradigma prioritas pendidikan sebelum pandemi salah satunya adalah pada area 3 T (Terluar, Terdalam, Tertinggal).
Tanpa pandemi pun anak/rakyat di area tersebut sulit untuk mendapat pendidikan yang layak. saat ini dengan solving pemerintah dengan sistem daring, subsidi kuota, dll, apakah bisa menjadi jawaban untuk siswa di area 3 T? Sementara tools juga infrastrukturnya saja mereka tidak terfasilitasi. (Perlu diketahui area 3T itu di tanah Jawa pun ada).