Meski tidak menentang acara reuni 212 tersebut, Ray meminta pihak panitia tak membawa kedok agama.
“Jadi, pertemuan 212 silahkan saja, tidak peru dihubung-hubungkan itu soal agama, macem-macem ya jelas tidak, itu masalahnya ya politik itulah entitas politik karena perjuangan 212 ya sudah selesai pak Ahok sudah dipenjara,” tuturnya.
“Jangan bawa-bawa agama untuk begituan, kasian agamanya dibawa-bawa, padahal tujuannya jelas politik targetnya politik,” tambahnya.
Ray mengaku konsep reuni aksi 212 aneh. Menurutnya, sebuah aksi demonstrasi seharusnya terhenti apabila tujuannya telah tercapai. Ia bahkan membandingkan gerakan reformasi 1998 yang lebih besar saja tidak pernah mengadakan reuni semacam ini.
“Yang besar sekali pun, perjuangan 98 itu, ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silahkan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin Soeharto, enggak ada,” ujarnya.
Sebelumnya Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana menyatakan reuni Akbar 212 digelar sebagai bukti persatuan umat islam.