Direktur Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti menilai kegiatan reuni Alumni 212 yang rencananya digelar pada 2 Desember 2018 adalah murni kegiatan politik dan tak ada hubungannya dengan agama.
Agenda itupun disebutnya sudah kehilangan relevansinya karena Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang disebut sebagai pemicu aksi ini sudah mendapat hukumannya dalam kasus penistaan agama.
“Politik, itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubngannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya,” ujar dia di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (21/11).
Ray menyebut acara itu nantinya akan jadi ajang untuk mengkapitalisasi agama demi kepentingan politik. Jika memang murni untuk dakwah, gelaran acara ini seharusnya diisi dengan syiar-syiar yang menyejukan situasi saat ini.
“Saya pikir mereka hanya mau mengkapitalisasi agama ini. Mengkapitalisasi agama terus menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Dakwah itu ya mestinya dalam situasi seperti ini kita buat lebih tenang karena kita sudah mengerti suasananya sudah mulai agak tegang lagi kan,” paparnya.