Baca Juga: Trump Tuding WHO Pilih Kasih ke Cina
Kelompok pendukung hak atas kesehatan perempuan, aktivis hak asasi manusia, serta pegiat lingkungan turut bergabung dalam aksi ini untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Trump. Trump sendiri dijadwalkan resmi menjabat pada Senin (20/1/2025), setelah sebelumnya kalah dalam pemilu 2020 melawan Presiden Joe Biden.
Pada dua pemilu yang dimenangkannya, Trump berhasil mengalahkan kandidat perempuan yang berpotensi menjadi presiden perempuan pertama di AS, yakni Hillary Clinton pada 2016 dan Kamala Harris pada 2024. Kali ini, Trump unggul di tujuh negara bagian kunci di AS dan menjadi kandidat dari Partai Republik pertama dalam dua dekade terakhir yang juga meraih suara populer.
Trump berjanji akan melakukan perubahan besar di hari pertama pemerintahannya, termasuk penggerebekan imigrasi dan pembongkaran sebagian badan pemerintah federal.
Kekecewaan dan Perjuangan yang Terus Berlanjut
“Ada banyak orang yang merasa kecewa,” ujar Olivia Hoffman, 26 tahun, pekerja di Young Women’s Freedom Center di California. Ia datang ke Washington bersama ibunya untuk mengikuti aksi ini. “Banyak yang merasa kami terus berjuang untuk hal yang sama selama bertahun-tahun,” ujarnya dikutip dari laman Reuters (19/01/2025).