Selain itu, dua saham lain yang sudah lama berada dalam kepemilikan Prajogo, yakni Chandra Asri Pacific (TPIA) dan Barito Pacific (BRPT), juga mengalami pelemahan signifikan. TPIA melemah 15,74 persen., sementara BREN turun 6,04 persen.
Dampak Anjloknya Saham terhadap IHSG
Penurunan tajam saham-saham yang dimiliki Prajogo memberikan dampak besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang sempat merosot lebih dari 3 persen, kembali ke level 6.600. Namun, IHSG perlahan berhasil memangkas koreksi, dengan pelemahan tersisa di bawah 2 persen. Kelima saham milik Prajogo masuk dalam daftar 10 emiten yang paling membebani IHSG hari ini.
Berikut adalah gambaran total kerugian yang dialami Prajogo dalam beberapa menit awal perdagangan:
- Barito Pacific (BRPT) – Kepemilikan langsung: 71,31 persen | Kerugian: Rp 5,34 triliun
- Chandra Asri Pacific (TPIA) – Kepemilikan langsung: 5,06 persen, lewat BRPT: 34,63 persen | Kerugian: Rp 19,83 triliun
- Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) – Kepemilikan langsung: 84,97 persen, | Kerugian: Rp 26,72 triliun
- Petrosea (PTRO) – Kerugian: Rp 2,72 triliun
- Barito Renewables Energy (BREN) – Kepemilikan lewat BRPT: 64,66 persen | Kerugian: Rp 107,99 triliun
Secara total, Prajogo menanggung kerugian hingga Rp163 triliun, sementara kapitalisasi pasar dari kelima saham ini menyusut sebesar Rp408 triliun dalam waktu singkat.