
Kosmos 482 sempat tertahan dalam lintasan elips selama 53 tahun akibat kegagalan sistem pendorongnya. Seiring waktu, hambatan dari atmosfer bumi perlahan menariknya turun hingga akhirnya kembali ke bumi. Kecepatan saat menghantam laut diperkirakan mencapai 240 kilometer per jam. Energi tumbukannya setara dengan meteorit berukuran sekitar 40 hingga 55 sentimeter.
Sehari sebelum kejadian, astronom Gianluca Masi dari Virtual Telescope Project berhasil mengabadikan gambar satelit tersebut saat melintasi langit Roma menjelang matahari terbit. Dalam foto itu, Kosmos 482 tampak seperti garis putus-putus yang bergerak dari atas ke arah kanan bawah dalam bidang pandang kamera.
Satelit-satelit tua seperti Kosmos 482 umumnya akan terbakar habis saat memasuki atmosfer, menciptakan fenomena yang menyerupai hujan meteor buatan. Namun dalam kasus ini, karena struktur Kosmos 482 yang dirancang untuk bertahan dari suhu dan tekanan ekstrem, ada kemungkinan besar bahwa bagian dari satelit jatuh dalam kondisi utuh.







