
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat, di mana pengiriman sampah meningkat dari 20 rit menjadi 25 rit. “Penurunan ritase ini harus tercapai oleh semua pihak,” tegas Herman.
Herman juga mengingatkan bahwa jika pemerintah tidak sigap, Bandung Raya berpotensi kembali mengalami darurat sampah. Ia menjelaskan, “TPA Sarimukti saat ini sudah overload 1.000%. Seharusnya menampung 2 juta meter kubik, tetapi kini sudah mencapai 24 juta meter kubik.” Jika kondisi ini dibiarkan, akan terjadi “ledakan sampah” yang berpotensi menimbulkan masalah lebih besar.
“Meskipun saat ini belum darurat, jika dibiarkan bisa berbahaya. Oleh karena itu, Pak Gubernur meminta semua pihak untuk antisipatif, termasuk menjalin komunikasi dengan aktivis lingkungan,” ujar Herman.
Pemprov Jabar pun berupaya menggandeng aktivis lingkungan untuk menangani permasalahan sampah di Bandung Raya. Herman mengungkapkan, “Kami mendapatkan banyak feedback, masukan, dan kritikan. Penting untuk melakukan perbaikan agar Bandung Raya tidak mengalami ‘ledakan sampah’ dan kapasitas Sarimukti bisa mencukupi hingga 2027.”