Beritalifestyle

Sering Mimpi Buruk Bisa Mempercepat Penuaan Tubuh

Anggapan bahwa mimpi buruk berkaitan dengan kondisi kesehatan yang menurun bukanlah hal baru. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa mimpi buruk yang sering dapat menjadi penanda awal risiko demensia dan Parkinson, jauh sebelum gejalanya muncul.
Ada semakin banyak bukti bahwa area otak yang mengatur mimpi juga berhubungan dengan gangguan otak tertentu. Karena itu, mimpi buruk berulang bisa menjadi sinyal dini adanya masalah neurologis.

Beberapa cara bisa membantu menekan frekuensi mimpi buruk, misalnya terapi perilaku kognitif untuk insomnia, latihan imajinasi untuk ‘mengubah’ akhir mimpi buruk yang berulang, hingga menjaga kamar tetap sejuk, gelap, dan bebas gadget terbukti efektif.

Namun, penelitian ini masih punya keterbatasan: datanya bergantung pada laporan peserta, sehingga sulit membedakan mimpi buruk ringan dengan yang parah. Selain itu, mayoritas responden adalah warga Amerika kulit putih, jadi belum tentu hasilnya berlaku universal. Terlebih, penelitian ini masih berupa ringkasan di konferensi ilmiah dan belum melalui peninjauan rekan sejawat.

Previous page 1 2 3
Back to top button