FK3I Jawa Barat juga mengingatkan agar pihak terkait terus melakukan pemantauan kesehatan para penyintas secara berkala. Hingga saat ini, beberapa korban, mulai dari balita hingga dewasa, masih membutuhkan penanganan medis cepat. Cedera yang dialami, baik fisik maupun mental, akibat reruntuhan gempa, memerlukan perhatian serius agar tidak semakin memburuk.
“Kami menemukan banyak penyintas yang mengalami masalah kesehatan seperti gatal-gatal, bercak-bercak di kulit, memar di kepala, kaki, dan tangan. Hal ini terjadi karena kondisi pengungsian yang belum memadai, khususnya dari segi kesehatan,” ujar Dedi Kurniawan Koordinator Pusat FK3I (24/09/2024).
Baca Juga: Bey Machmudin Apresiasi Kodam III Siliwangi Cepat dan Sigap Tangani Bencana Alam di Jabar
Mayoritas pos pengungsian dibangun secara darurat, tanpa mempertimbangkan kelayakan sebagai tempat tinggal sementara yang aman dan sehat.
Walau masyarakat perlahan mulai bangkit, pemulihan penuh masih membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah. FK3I terus melakukan penggalangan dana untuk kebutuhan posko dapur umum mandiri yang mereka dirikan. Dapur umum ini akan beroperasi hingga batas waktu tanggap darurat, mengingat tidak semua penyintas mendapatkan makanan siap saji atau sembako dari pemerintah.