Rata-rata bisa mencapai 200 orang per hari yang datang. Belum lagi yang memasang lewat aplikasi daring. Untuk isi sup sendiri, ada banyak varian yang ditawarkan, mulai ayam, ikan gurame, iga, hingga daging sapi.
Isian tersebut nantinya akan dinikmati dengan kuah sup yang bening dengan kaldu dari susu sapi murni ditambah irisan loncang, seledri, serta gorengan bawang putih dan bawang merah.
Sajian ini siap menggoyang lidah dan membuat siapa saja jatuh cinta pada kecapan pertama. “Inilah yang membedakan kami dengan sup-sup lain, yaitu kuah supnya bening dengan bumbu rempah-rempah tanpa campuran, seperti wortel dan kentang,” kata pemilik warung Sop Djadul Sambisari, Oni Waluyo.
Selain sup kuah susu murni, di tempat ini juga tersedia sup kuning dan sup kedondong. Untuk sup kuning, kaldunya dari rempah-rempah tanpa susu; sedang-kansup kedondong selain dengan rempahrempah, juga ada rasa asam kedondong.
Dari ketiga jenis sup tersebut, rasanya sama-sama segar dan bisa dinikmati kapan saja, baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. “Sama dengan Sop Djadul kuah susu murni, untuk isian sup kuning dan sup kedondong, juga tinggal memilih, dengan ayam, ikan gurame, daging sapi, atau iga,” terang Oni.