
Saya selaku Ketua Komisi 1 DPRD Kota Cimahi dan sebagai pimpinan rapat disini sangat kecewa dengan tidak hadirnya pihak KCIC. Saya mohon dari pemerintah Kota Cimahi dapat menjembatani masalah ini dengan pihak KCIC. Kami juga sangat mengapresiasi LSM Comando Baros Ranger (COBRA) yang telah mengawal dan membantu masyarakat yang terdampak.
“Semoga masalah ini bisa di follow up oleh pemerintah Kota Cimahi kepada pihak KCIC. Dan saya akan berusaha semaksimal mungkin karena saya sebagai wakil rakyat dan ini menjadi tanggung jawab bersama. Hari ini saya tidak maksimal karena tidak hadirnya pihak KCIC, tapi minimal ada masukan-masukan dari Dinas PUPR, Dinas DPKP dan Dinas Lingkungan Hidup yang hadir disini. Hari ini juga saya akan sidak ke KCIC,”tuturnya.
Dalam rapat, pihak warga terdampak, Heri (45) mengungkapkan yang saya inginkan minta dibebaskan rumah saya. Soalnya setiap hujan turun empat rumah pasti banjir karena dampak dari proyek kereta cepat.
“Jangan sampai ada lagi korban seperti yang menimpa keluarga saya. Sebab akibat seringnya banjir dirumah, ibu saya jatuh sakit dan meninggal dunia,”ungkap Heri
Sementara Lurah Utama Cepi Rustiawan,S.P.d memaparkan kami telah tinjau kelapangan, memang benar rumah tersebut sudah tidak Layak huni karena terdampak banjir akibat proyek kereta cepat. Sebelumnya pihak KCIC sudah memberikan kompensasi untuk empat bidang rumah di lokasi tersebut sebesar 7 juta. Namun kompensasi ini untuk proses kegiatan proyek bukan untuk masalah terdampak.