Namun, pernyataan Trump mengenai angka 500 miliar dollar AS menjadi sorotan karena jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi. Berdasarkan data pemerintah AS, jumlah bantuan militer yang diberikan belum mencapai angka tersebut.
Menurut Lembaga Penelitian Ekonomi Jerman, Kiel Institute, total bantuan AS kepada Ukraina dari tahun 2022 hingga akhir 2024, yang mencakup bantuan finansial, kemanusiaan, dan militer, mencapai 119,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.954 triliun).
Menanggapi permintaan tersebut, pihak Ukraina menyatakan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky belum menyetujui kesepakatan tersebut. Ukraina menginginkan jaminan keamanan sebagai bagian dari perjanjian, mengingat negara tersebut masih menghadapi ancaman invasi Rusia yang terus berlanjut.
Hingga berita ini ditulis, negosiasi antara Amerika Serikat dan Ukraina terkait permintaan kompensasi mineral langka masih belum mencapai kesepakatan. Ukraina mengharapkan adanya revisi dalam rancangan perjanjian untuk menjamin kepentingan keamanan nasional mereka di tengah konflik yang belum usai.