
Sementara itu, Menristek / Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan seiring berjalannya waktu, GeNose yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat. Bambang menegaskan, GeNose ini adalah sebagai alat penyaringan (screening) dan bukan sebagai alat pengganti PCR Test.
“GeNose C19 sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu di-update oleh tim dari UGM,” kata Bambang.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, untuk tahap awal KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta.
“Tarif yang dikenakan pada saat uji coba atau pre launching ini adalah Rp20.000,” ujar Joni
Joni menegaskan, KAI sudah siap untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah menghadirkan layanan transportasi kereta api yang bebas Covid-19.
Penyediaan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, KAI melakukan Sinergi BUMN dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo. Kolaborasi dan sinergi BUMN tersebut meneruskan kerjasama yang selama ini telah terjalin baik dalam hal pelayanan rapid test antibodi dan rapid test antigen di stasiun-stasiun.







