Untuk obat-obat yang pasokannya dikategorikan masih cukup dan kelihatan masih jarang untuk masyarakat, tutur Dante, sudah dilakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi agar distribusi obat tersebut semakin merata di seluruh Indonesia.
Terkait oksigen, Wamenkes menyampaikan, dengan adanya peningkatan kasus COVID-19 secara eksponensial kebutuhan oksigen meningkat lima kali lipat hingga mencapai sekitar 400 ton per hari. Sejumlah upaya juga telah dilakukan Kemenkes untuk menjamin suplai untuk kebutuhan tersebut.
“Bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, kami sudah melakukan rekonversi dari penggunaan industri yang tadinya besar menjadi sekitar 90 persen digunakan untuk kebutuhan oksigen medis, sehingga sekarang hanya tinggal 10 persen lagi kebutuhan yang digunakan untuk kebutuhan industri,” ujarnya.
Kemenkes juga terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjamin pendistribusian oksigen tersebut. “Hampir setiap hari kami bertemu dan melakukan pendistribusian oksigen dengan prioritas yang kami lakukan secara digital. Penambahan oksigen yang tersalurkan secara digital ini sangat membantu, karena itu kami mohon kepada semua rumah sakit untuk mengisi SIRS online oksigen,” ungkap Dante.