HASANAH.ID – NASIONAL. Diskusi publik ‘Suara Lantang Masyarakat Rempang, Dengarkan!” yang berlangsung pada Jumat, (21/6/2024) mengungkap berbagai masalah dan tuduhan serius terhadap Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP) Batam.
Warga Rempang menolak relokasi oleh BP Batam. Menurut mereka BP Batam harus transparan dalam data publik karena data yang diberikan oleh BP Batam ke publik itu fiktif. Menurut keterangan warga, fiktif di sini mengenai data warga yang menandatangani dan setuju pembangunan, hal tersebut perlu kejujuran serta komunikasi bersama warga untuk melakukan cek fakta.
Boy Even, Direktur Eksekutif WALHI Riau, memberikan tanggapan terkait dugaan kebohongan data oleh BP Batam.
“Kalau bicara kebohongan data palsu, kebohongan 70% warga Rempang melakukan penerimaan proyek dan data tersebut keluar pasca bentrokan di 7 September, lalu mereka sebutkan peristiwa cuma kejadian miskomunikasi,” ungkapnya.