Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan yang bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan menyebut bahwa insiden ini diawali dengan peringatan “bird strike” dari menara pengawas pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.
Hanya satu menit setelah peringatan tersebut, pilot mengumumkan keadaan darurat (mayday) dan berusaha melakukan pendaratan darurat pada pukul 09.00 pagi. Namun, pesawat tergelincir dari landasan pacu pada pukul 09.03 pagi akibat gagal mengaktifkan roda pendaratan.
“Saat mencoba mendarat di landasan pacu No. 1, menara kontrol memberikan peringatan akan kemungkinan tabrakan dengan burung. Pilot kemudian mengumumkan mayday dan mencoba mendarat, namun pesawat tergelincir melewati landasan hingga menabrak dinding pembatas,” terang pihak kementerian.