Hasanah.id – Sejumlah ilmuwan mengungkap hutan bawah laut berusia 60.000 tahun. Mereka berpikir pohon-pohonnya yang terawetkan dapat membantu merintis obat-obatan baru.
Hampir 60.000 tahun yang lalu, ketika manusia prasejarah baru saja mulai menjelajah keluar dari Afrika, hutan pohon cemara tumbuh di tepi sungai dekat Teluk Meksiko. Ketika pohon-pohon menjadi tua, mereka tumbang dan terkubur di bawah endapan. Ketika permukaan laut naik, sisa-sisa hutan itu tertutup.
Sekarang, para ilmuwan menemukan hutan yang sama dan percaya itu mungkin menyimpan rahasia untuk menciptakan obat-obatan baru dan menyelamatkan nyawa.
Selama ribuan tahun, hutan kuno itu tidak terganggu, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, yang menerbitkan sebuah artikel tentang hutan minggu lalu. Tetapi pada tahun 2004, Badai Ivan menghantam Pantai Teluk, menyapu dasar laut dan endapan yang membuat hutan itu tetap terkubur.
Sejak itu, situs yang kini berada di bawah permukaan laut di lepas pantai Alabama, Mobile Bay, telah dikunjungi oleh beberapa ilmuwan dan pembuat film. Tetapi baru pada bulan Desember sebuah tim ilmuwan dari Northeastern University dan University of Utah memulai ekspedisi yang didanai oleh NOAA menyelam ke perairan dan membawa kembali potongan kayu untuk dipelajari.