HASANAH.ID – NASIONAL. – Kebijakan ‘cleaning’ atau pembersihan guru honorer yang dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta memicu protes keras dari Perhimpunan Guru (P2G). Iman, perwakilan advokasi P2G, mengungkapkan bahwa kondisi ini telah menjadi perhatian serius karena mencerminkan amburadulnya tata kelola guru di Indonesia.
“Kejadian pembersihan guru honorer ini boleh kita sebut fenomena gunung es. Sebulan lalu, pada 4 Juli 2024, kami menerima laporan dari beberapa daerah tentang pengusiran guru honorer yang masif. PHK besar-besaran ini terjadi di seluruh Indonesia,” ungkap Iman.
Ia menjelaskan bahwa di Garut, P2G mengeluhkan proses seleksi guru PPPK yang harus dilakukan tiga kali agar bisa menjadi PNS. “Setiap kali ada kelulusan PPPK, guru honorer yang jam mengajarnya diambil. Keresahan ini memuncak pada bulan Mei dan Juli, di mana kami mendata ada 466 kasus guru honorer yang kehilangan jam mengajar,” kata Iman. Menurutnya, jam mengajar adalah sumber penghidupan bagi guru honorer.