HASANAH.ID – Pendiri Barito Group, Prajogo Pangestu, dikenal sebagai salah satu miliarder terkaya di Indonesia. Perjalanan menuju kesuksesannya tidaklah mudah. Ia pernah menjalani berbagai profesi, termasuk menjadi sopir angkot, sebelum akhirnya membangun bisnis kayu yang berkembang pesat dan menjadikannya dijuluki sebagai ‘Raja Kayu.’ Kesuksesannya kemudian merambah ke sektor energi dan petrokimia melalui Barito Group.
Namun, pada Jumat (7/2/2025), nilai kekayaannya mengalami penurunan drastis akibat anjloknya saham-saham dalam portofolionya saat pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam hitungan menit, total kerugian yang dialaminya diperkirakan mencapai Rp 163 triliun.
Sebanyak lima saham utama milik Prajogo dibuka di zona merah. Dua di antaranya, Barito Renewables Energy (BREN) dan Petrindo Jaya Kreasi, mengalami auto rejection bawah (ARB). Sementara itu, saham Petrosea (PTRO) anjlok lebih dari 20 persen. Ketiga emiten ini merupakan bagian dari perusahaan publik terbaru dalam portofolio Prajogo.